- ciri khas Kangean
Ayam bekisar merupakan hewan khas Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, hewan ini merupakan fauna maskot provinsi Jawa Timur. Ayam Bekisar merupakan keturunan F1 hasil perkawinan ayam hutan jantan (Gallus varius) dan ayam Kampung betina (Gallus gallus domesticus). Bekisar dikembangkan sebagai ayam peliharaan untuk menghasilkan ayam hias yang indah bulunya, dan terutama untuk mendapatkan keindahan suaranya dengan suara kokok yang memikat (www.agroburung.com). Menurut sumber rujukan dari Wikipedia.com ada tiga tipe ayam bekisar, yaitu : 1. Gallus aenus yang berjengger bergerigi 8 kecil, pial berukuran sedang, warna bulu pada lapisan atas ungu dengan plisir kuning emas. 2. Gallus temminckii memiliki jengger bergerigi enam, pial berwarna jambu, bulu merah mengkilap dan berplisir merah kecoklatan. 3. Gallus violaceus dengan jengger bergerigi bagus, ukuran pial sedang, warna bulunya ungu dengan permukaan yang halus (www.wikipedia.com). Beberapa macam ayam Bekisar yang terkenal keindahannya dan diidentikan dengan wilayah asal ayam tersebut yaitu : 1. Bekisar Kangean (Madura), dibentuk dari induk betina berbulu satu macam misalnya hitam, merah, putih, kuning, dan abu – abu. 2. Bekisar Putih (Yogya), berwarna putih mulai dari paruh, hingga telapak kaki kecuali jengger, pial, dan cuping berwarna merah. 3. Bekisar Hitam (Parakan), silangan dengan ayam Kedu Hitam betina. Bentuk tubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam. 4. Bekisar Multiwarna (Solo), kaya akan warna dan suaranya sangat nyaring dengan ujung suara meninggi, ukuran tubuh sedang. Ayam Bekisar multiwarna mempunyai bulu warna – warni dengan bulu leher, bulu pelana, dan bulu hias berwarna merah menyala (www.agroburung.com). Ayam bekisar memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan ukuran ayam kampung jantan, tetapi lebih besar daripada induk jantannya. Warna bulunya hitam kehijauan dan mengkilap. Memiliki suara yang halus dan khas: tersusun dari dua nada.
sumber : http://otongbontot.blogspot.co.id/2013/08/ayam-bekisar.html
2. Budaya Kangean
Pengantin Sunat biasanya adalah acara anak laki-laki yang akan melakukan
proses sunat/khitan yang dimulai dengan menaiki kuda yang sudah dihiasi
dan kuda tersebut bisa menari mengikuti suara musik khas yang dibawakan
oleh pemain musiknya serta di dampingi oleh pawangnya. Tapi pada proses
perayaan nikahan di Pulau Kangean biasanya diadakan juga acara
Pengantin Sunat ini tanpa harus (maaf) memotong alat kelamin anak
laki-lakinya dikarenakan cuma sebagai acara pembuka dalam proses resepsi
pernikahan orang yang akan merayakan pernikahannya. Anehnya,, anak
laki-laki yang berumur 6-12 tahun (sebenarnya tanpa batas yang penting
masih sudah siap disunat) tersebut di dandani sedemikian rupa dan
akhirnya mirip anak perempuan seperti foto diatas. Saya juga bingung
tapi itulah adat istiadat yang patut kita hargai.
Berikut acara yang dilakukan dalam proses Pengantin Sunat di Desa Cellong Sapoong
3. Makanan Khas
Kamboya merupakan makanan tradisional yang paling eksis di Pulau Kangean. Boleh dibilang Kamboya menjadi makanan wajib, apalagi bagi mereka yang tinggal di Desa Kalisangka, Kecamatan Arjasa, Kangean, Sumenep, Madura. Kangean adalah sejenis makanan pokok yang terbuat dari ketan dan santan, hampir mirip juga dengan “lepet” tapi bukan karena kamboya dibuat tanpa parutan kelapa, selain itu kamboya juga dijadikan makanan pengganti nasi (lagi-lagi seperti lontong tapi bukan..!). teman saya bercerita kalau kamboya ini paling enak dimakan dengan masakan ikan apalagi ikan laut, ternyata komboya selain menjadi primadona di pulau Kangean juga menjadi primadona kuliner di Sumenep, buktinya teman saya rekomen makanan tersebut.
sumber; https://ririnrusniati0309.wordpress.com/2014/06/19/kamboya-makanan-khas-kangean/
jangan lupa berkunjung https://arifpolokangean.blogspot.co.id/
BalasHapus